Selasa, 19 Maret 2013

Cara Melakukan Dzikir

cara melakukan dzikirCara melakukan dzikir dapat dilakukan sambil berdiri, sambil duduk, atau boleh juga sambil berbaring atau dalam keadaan bagaimanapun, asal tidak sedang di WC atau di tempat lain yang tidak sesuai dengan kesucian Allah SWT. Dalam hal ini Allah SWT berfirman :
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٩١)
Artinya “
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka”. (QS. Ali imran: 191).
Cara melakukan dzikir ada tiga macam, yaitu :
Dzikir yang dilakukan dengan hati
  1. Dzikir yang dilakukan dengan ucapan
  2. Dzikir yang dilakukan dengan perbuatan

  1. a.       Dzikir dengan hati
Dzikir dengan hati ialah dengan cara bertafakur memikirkan ciptaan Allah sehingga timbul di dalam fikiran kita bahwa Allah adalah Dzat yang maha kuasa. Semua yang ada di alam semesta ini pastilah ada yang menciptakannya, yaitu Allah SWT. Dengan dzikir seperti ini, keimanan seseorang kepada Allah SWT akan bertambah teguh
  1. b.      Dzikir dengan ucapan
Dzikir dengan ucapan yaitu dengan cara mengucapkan lafal-lafal yang di dalamnya mengandung lafal Allah yang telah di ajarkan oleh Rasulullah SAW kepada ummatnya. Lafal-lafal itu antara lain adalah sebagai berikut :
1)      Basmalah, lafal basmalah antara lain :
بسم الله الرّحمن الرّحيم
Artinya :
“Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang”.
2)      Hamdalah atau juga disebut Tahmid, lafalnya ialah :
الحمد لله
Artinya :
“Segala puji bagi Allah”.
3)      Takbir, lafalnya ialah :
الله اكبر
Artinya :
“Allah Maha Besar”.
4)      Tahlil, lafalnya ialah :
لااله الاّ الله
Artinya :
“Tidak ada Tuhan kecuali Allah”.
5)      Ta’awwudz, lafalnya ialah :
اعوذ باالله من الشّيطان الرّجيم
Artinya :
“Saya berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”.
6)      Istighfar, lafalnya ialah :
الستغفر الله العظيم
Artinya :
“Saya memohon ampun kepada Allah yang maha agug”.
7)      Tasbih, lafalnya ialah :
سبحان الله
Artinya :
“Maha suci Allah”.
8)      Hauqalah, lafalnya ialah :
لا حول ولاقوّة الاّ باالله
Artinya :
“Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah”.
9)      Shalawat, lafalnya ialah :
اللّهمّ صلّى على سيّدنا محمّد وعلى اله وصحبه اجمعين
Artinya :
“Ya Allah berikanlah rahmat kepada junjungan kami Muhammad dan keluarganya dan para sahabatnya semua”.
10)   Membaca ayat-ayat Al-Qur’an
Pada saat mengucapkan dzikir, hati kita hendaknya ingat kepada makna yang terkandung dalam ucapan-ucapan (lafal-lafal) yang sedang kita ucapkan itu. Oleh sebab itu, kita harus mengetahui arti dari lafal-lafal itu.
  1. c.       Dzikir dengan perbuatan
Dzikir dengan perbuatan dilakukan denga cara melakukan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangannya. Yang harus diingat ialah bahwa semua amalan kita landasi dengan niat. Jangan sampai kita melakukan pekerjaan-pekerjaan tanpa didasari dengan niat. Niat kita dalam melakukan amalan-amalan itu ialah untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT dengan demikian, menuntut ilmu, mencari nafkah, bersilaturahmi dan amalan-amalan lain yang diperintahkan oleh agama, termasuk dalam lingkup dzikir perbuatan.

Allah SWT berfirman :
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ (١٥٢)
Artinya :
“karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari Ku”. (QS Al-Baqarah: 152).

Yang dimaksud Allah mengingat manusia pada ayat ini ialah Allah akan melimpahkan rahmat dan ampunannya kepada manusia itu. Dzikir yang mendapat balasan seperti ini tentunya ialah dzikir yang dilakukan dengan hati yang ikhlas serta diiringi dengan amal ibadah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar